Friday 7 November 2014

Fantasi saya menjadi kenyataan

saya seorang yang penasaran dan mempunyai fantasi yang aneh, jika saya melihat cewek yang memakai celana Jeans ketat, apalgi jika cewek itu memiliki tubuh (Pantat) yang berbentuk sexy, saya sangat penasaran ingin mencium dan menjilatinya. saya gk tau kenapa, bahkan saya ingin sekali membenamkan muka saya kebelahan Pantat cewek tersebut.
ooh jika dipikir, memang aneh, tetapi entah mengapa, saya sangat penasaran ingin mencobanya, bagi cewek cewek yang memiliki pantat yang sexy dan penasaran  pls comment diblog saya.

Dua hari yang lalu, saya berkunjung kerumah nenek dari istri saya, kebetulan hari itu bukan hari libur kerja istri saya, sehingga saya sendiri yang berkunjung kesana, memang saya sudah kangen ingin berkunjung kerumah nenek istri saya, bukan karena ingin bersilaturahim, tetapi karena ada sebabnya.
dirumah nenek dari istri saya, tinggal juga tiga keluarga lain, yaitu anak dari nenek istri saya yang sudah berkeluarga, keluarga pertama adalah adik laki laki dari ibu istri saya, kami biasa memanggilnya om Ikhsan, Om Ikhsan ini mempunyai seorang istri dan tiga orang anak yang tinggal bersama dengan om Ikhsan, sedangkan anak dari om ikhsan dua orang cewek dan satu orang cowok. salah seorang anak om Ikhsan yang cewek sudah mempunyai dua orang anak. tetapi bukan keluarga ini yang ingin saya ceritakan disini, yang akan saya ceritakan disini adalah dua keluarga lainnya.
keluarga yang kedua yang tinggal bersama nenek istri saya adalah adik laki-laki dari ibu mertua saya yang bernama Om Muchtar. Om Muchtar juga mempunyai seorang istri dan tiga orang anak, anak yang pertama cewek, anak yang kedua juga seorang cewek dan anak yang ketiga cowok masih duduk dibangku SMP. dan keluarga yang terakhir adalah anak angkat dari nenek istriku, biasa dipanggil Bu lek Pipi.
Keluarga yang terakhir ini, yang akan aku ceritakan berhubungan dengan fantasy aku.

pada awal september lalu saya harus mengunjungi nenek dari istri, lantaran ada titipan yang hendak disampaikan. setelah tiba dirumah nenek, keadaan sepi karena mungkin anggota keluarga disana sedang bekerja sehingga hanya tinggal nenek dan bu lek serta anak bulek yang masih kecil. setelah beberapa kali mengucapkan salam, tidak ada sahutan dari dalam rumah nenek, kemudian saya mencoba mencari disamping rumah dibagian samping rumah induk yang dibangun berdempetan dengan rumah utama yaitu pavilliun tempat bulek dan keluarganya berdiam. pintunya ditutup, tetapi jendela dari kaca nako dibuka. saya mencoba mengetuk dan mengucapkan salam, ternyata setelah dua kali mengetuk dan mengucapkan salam, ada suara sahutan dari dalam rumah, ternyata itu suara bulik, dan sambil membukakan pintu, mempersilahkan masuk. silahkan masuk Don, maaf tadi bulik lagi didapur sedang memasak untuk makan malam, memang bulik jika pada sore hari senang memasak untuk makan malam.
bulik koq sepi yaah? nenek kemana? iya don nenek tadi diminta masak ketempat tetangga karena besok ada acara sunatan. don koq sendiri? tanya bulik sembari membuat minuman teh untuk saya iya bulik, Alma lg kerja, soalnya lembur hari ini.
oh iya yaah, silahkan diminum Don, sama ini ada cemilan seadanya, bulik lanjutin masak dulu. iya bulik silahkan, oya anak2 mana bulik? itu Randy lagi gk enak badan karena kmrin ingin ikut papahnya kekota Pekanbaru, tapi karena lagi sekolah kan gk mungkin Don. iya juga yah bulik, sambil duduk dilantai dan mengobrol saya meminum teh manis buatan bulik, bulik saya ikut kekamar mandi yaah, pengen,sambil jalan menghampiri bulik, karena dapur berada dekat kamar mandi, oya silahkan Don, waktu itu saya baru sadar kalau bulik hari itu tidak memakai hijab dan hanya memakai daster putih terusan, waktu saya melangkah menuju kamar mandi, bulik sedang meletakan sesuatu dilantai dan otomatis posisinya menungging, saya langsgusng melihat pemandangan yang sangat memicu pikiran ngeres saya, ternyata memang bulik sangat sexy, walaupun sudah beranak dua, tetap badannya tidak gemuk, bahkan semakin sexy karrena daster bulik, tidak terlalu panjang, disaat menungging, memperlihatkan pahanya hampir setengah, dan lekukan pantat serta garis celana dalem yang tercetak dibuah pantatnya, ugh... sangat menggairahkan, saya masuk kekamar mandi, dan ternyata kamar mandinya hanya disekat memakai papan, yang masih ada celah tersisa, serta saat saya mengunci pintu kamar mandi, tidak bisa tertutup rapat, karena hanya memakai kayu yang dipaku, seperti penggsnjal pintu jaman dulu. saya masih mengingat lekukan pantat bulik dan paha yang terpampang jelas tadi, sehingga membuat rudal saya tiba tiba membesar, walaupun belum sebesar maksimalnya. sampai2 saya tidak bisa berkonsentrasi untuk pipis, sehingga saya begitu lama didalam kamar mandi, sambil mengeluarkan kontol saya yang sekarang menjadi tegang maksimal, karena belum juga bisa mengeluarkan air pipis, saya mengambil air untuk mencuci kepala kontol saya supaya bulek tidak curiga, ternyata bulik bertanya, Don, ngapain didalam? saya kaget, ini bulek pipis, karena agak lama saya menjawab, bulik berkata lagi, maksudnya kalau pipis atau BAB tolong disiram yang agak banyak, karena closednya agak susah kalau tidak disiram dengan air yg banyak, karena dapur dan kamar mandi begitu dekat, rasanya suara bulik begitu dekat dikuping, mendengar suara bulik yg begitu dekat, membuat saya semakin terangsang didalam kamar mandi, akhirnya saya mencoba meilihat keluar dari sela sela papan dan pintu yang tidak tertutup rapat dan terlihat seperti daster bulik yang berwarna putih begitu dekat dengan dinding dan pintu kamar mandi, waah saya semakin terangsang, saya melihat kebawah pintu yang mempunyai celah antara lima centi, terlihat kakai bulik seperti sedang berdiri menghadap kekamar mandi, berarti bulik sedang menghadap kekamar mandi, saya memastikan bulik sedang mengintip saya lewat celah-celahyang didinding tspi didaerah sekitardelapan centi dari lantai dan itu tepat dimana saya sedang mempermainkan kontol saya sambil dibilasin dengan air, saya juga coba mendengar aktifitas didapur, dan tidak terdengar lagi bunyi yang biasanya jika orang sedang memasak. timbul ide gila saya, saya semakin mengocok kontool saya dan menggeser posisi berdiri saya supaya lebih dekat kedinding dan pintu lebih tepat didekat celah pintu dan dinding yg kurang rapat, supaya orang atau lebih tepatnya bulik yang sedang mengintip dari luar, biasa lebih jelas melihat urat urat yang mengelilingi kontol saya, sambil terus dibilas dengan air. saya begitu terangsang, setelha hampir lima belas menit didalam sa
kamar mandi, baru saya bisa mengeluarkan air pipis yang tadinya susah dikeluarkan. setelah itu saya bilas dengan air, dan merapihkan kembali celana jeans saya, dan setelah itu, saya coba menoleh kebawah pintu, ternyata kaki bulik sudah tidak kelihatan, dan suara orang didapur juga sudah tidak terdengar. kontol saya masih tegang karena belum bisa mengeluarkan pejuh yang mendesak karena fantasi saya yang diintip bulik tadi. saya keluar dari kamar mandi, dan kembali keruang tamu yang sempit itu, ternyata bulik sedang mempersiapkan pakaian untuk disetrika, dan saya kembali melihat pemandangan yang aduhai, samil duduk dan menyet